Gerhana Bulan 31 Januari 2018 Sangat Istimewa. Mengapa?

TNP-News : Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi, Nurangesti Widyastuti mengatakan fenomena ini gerhana bulan supermoon (bulan super besar) adalah fenomena astronomi dan jangan dikaitkan dengan hal hal mistik.

 

"Jangan dikaitkan kejadian itu dengan hak hal mistik dan klenik, karena itu merupakan fenomena astronomi yang biasanya terjadi. Nurangesti dikaitkan menjelaskan, pada 31 januari 2018 dapat disaksikan suatu fenomena alam yang disebut sebagai fenomena super blood moon. 

Peristiwa itu, katanya akan berlangsung setelah matahari terbenam dan seluruh masyarakat indonesia bisa menyaksikan peristiwa yang jarang terjadi ini.

Nurangesti menje;askan kejadian itu akan mengombinasikan tiga fenomena alam secara bersamaan, yaitu blue moon ( bulan biru ), super moon (bulan besar) dan total lunar eclipse (gerhana bulan total).

kejadian yang sangat langka itu baru terjadi kembali dalan kurun waktu 152 Tahun. "Kita akan menyaksikan supermoon yang sangat masif yang bersarnya 14 persen dari bulan yang biasa kita lihat dan juga memiliki terang cahaya 30 persen lebih terang dari biasanya. Supermoon ini terjadi karena posisi bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, dikarenakan oleh posisi orbitnya yang oval, bukan berbentuk lingkaran," ungkapnya.

Blue moon, lanjut dia akan terjadi bersama dengan gerhana bulan total.

"Bulan biru atau bulan purnama kedua merupakan peristiwa biasa. Tapi ketika si bulan biru terjadi berbarengan dengan gerhana bulan total, mungkin ini yang tidak biasa,"

Sementara, Gerhana bulan total yang disebut sebagai Blood Moon terjadi bila posisi bumi kita tepat berada di anatara matahari dan bulan. Posisi itu akan memkasa sinar matahari untuk melewati atmosfer.

Selanjutnya, atmosfer akan menyaring sebagian besar cahaya yang berwarna biru sehingga yang tersisa adalah warna oranye dan merah jingga. Bulan akan mulai memasuki bayangan bumi pukul 18.48 WIB. dan menghabiskan waktu 3 jam 22 menit dalam umbra bumi.

Keseluruhan gerhana bulan, kata Nurangesti akan terjadi selama 5 jam 17 menit dengan durasi gerhana bulan total 1 jam 16 menit 4 detik. Proses gerhana dimulai sejak matahari terbenam sampai tengah malam dan puncak gerhana bulan total akan terjadi pada pukul 20.31 WIB.
 

Seiring berlangsungnya fenomena alam itu, sejumlah daerah mengagendakan salat Gerhana Bersama sama. Di Banda Aceh misalnya, warga diajak salat Gerhana di masjid-masjid dan musola pada waktu tersebut, atau dilaksanakan setelah salat isya secara bersama.

Sementara kementrian Agama mengajak warga untuk melaksanakan salat khusuf di pelataran jam Gadang saat terjadi gerhana bulan total pada 31 Januari 2018.

Sumber refernsi